"Slow but Sure" Gamer, Designer, IT Analyst
Komputasi Cloud
Komputasi Cloud
Mata Kuliah :
Pengantar Komputasi Modern #
Anggota Kelompok :
- Fandil Periswanto 52415462
- Anzar Arsyad 50415911
- Dicki Junianto 51415870
- Eka Wira Hadikusuma
52415147
- Luthfi Achmaddin Nizar
53415902
- Naufal Abiwarhdana 54415996
Kelas : 4IA21
Dosen : Natallios Peter Sipasulta
A. PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi di era ini menggunakan konsep – konsep seperti social networking,
open, share, colaborations, mobile, easy maintenance, one click, terdistribusi,
scalability, concurency, dan transparan. Sampai saat ini trend teknologi Cloud
Computing (Komputasi Awan) masih terus diteliti dalam penelitian – penelitian
para pakar IT dunia. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan, Cloud Computing
hadir dengan memudahkan akses data dari mana saja dan kapan saja, karena dengan
memanfaatkan internet dan menggunakan perangkat fixed atau mobile device
menggunakan internet cloud sebagai tempat penyimpanan data, aplikasi dan
lainya. Teknologi ini akan memberikan banyak keuntungan baik dari sisi pemberi
layanan (provider) atau dari sisi user. Penerapan teknologi ini memberikan
dampak yang sangat signifikan bagi pengembangan teknologi itu sendiri, baik
dari sisi pengguna maupun dari sisi industri. Pengguna diuntungkan dengan
semakin mudahnya memperoleh atau mengunduh data secara cepat dan mudah karena
banyak layanan yang dibuka oleh pihak industri. Keuntungan bagi pihak industri
pun tidak kalah besar dengan kemudahan yang didapat oleh pengguna, karena
dengan semakin majunya teknologi cloud computing akan semakin memudahkan
industri untuk memasarkan produk dan menyebarkan informasi secara meluas
keseluruh penjuru dunia.
Cloud
computing atau secara kata bila
diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia dapat berbunyi “Komputasi
Awan”,adalah gabungan pemanfaatan
teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’).
Cloud computing adalah sebuah konsep pemahaman dalam rangka pembuatan kerangka
kerja komputasi secara online lokal (LAN) maupun global (internet) dimana
terdapat beragam aplikasi maupun data
dan media penyimpanan yang dapat diakses dan digunakan secara berbagi
(shared service) dan bersamaan (simultaneous access) oleh para pengguna yang
beragam – mulai dari perseorangan sampai kepada kelas pengguna korporasi atau
perusahaan.
Kelebihan Cloud Computing:
Kelebihan paling
menonjol dari cloud computing adalah kemudahan akses. Untuk mengerjakan suatu
pekerjaan tidak mesti berada dihadapan satu komputer yang sama. Misal anda
diberi tugas oleh oleh atasan anda untuk membuat sebuah bahan presentasi dengan
format aplikasi power point, karena pada komputer anda tidak ada aplikasi power
pointnya maka anda bisa membuatnya di Google Docs (Google Drive) ataupun
skydrive nya windows. Cukup koneksi ke internet, login ke akun google atau
hotmail. Outlook mail, maka anda pun sudah bisa membuat bahan presentasi secara
online. Fleksibilitas, seperti contoh diatas, bahan presentasi yang kita buat tidak
perlu di simpan di hardisk yang akan memakan ruang space. Dimanapun anda berada
ataupun kemanapun anda berpergian file – file tersebut bisa dibuka dimana saja
asalkan ada koneksi internet. Andaikata anda akan pergi ke perusahaan cabang
anda, anda tidak perlu lagi repot – repot membawa laptop ke cabang perusahaan
anda, karena semua file – file tersimpan diawan. Penghematan adalah kelebihan
lain dari cloud computing.
Kekurangan Cloud Computing:
Hal yang paling
wajib dalam cloud computing adalah koneksi internet, internet bisa dibilang
jalan satu – satunya untuk menuju ke cloud computing, ketika tidak ada koneksi
internet ditempat kita berada, maka jangan harap bisa menggunakan sistem cloud
computing. Hal ini masih menjadi hambatan khususnya bagi Indonesia, karena
belum semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi
sekalipun ada koneksi internet, koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada
komputasi awan. Karena dengan menggunakan sistem cloud computing ini berarti
kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data – data kepada
perusahaan penyedia server komputasi awan (cloud computing). Contoh yang paling
sederhana adalah ketika anda menyimpan foto – foto anda di facebook dengan
beberapa konfigurasi privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihya kita
mempercayakan keamanan file – file tersebut kepada facebook. Andaikata foto –
foto tersebut hilang kita tidak bisa menuntut karena kita memanfaatkan jasa
tersebut secara cuma – cuma alias gratis.
B. PENGANTAR KOMPUTASI GRID
Komputasi grid
adalah sumber daya yang dibutuhkan banyaknya komputer yang terdistribusi dan
terpisah secara geografis, jadi komputasi grid ini untuk memecahkan masalah
bersekala besar, yang dimaksud besar adalah suatu medan yang sangat jauh atau
terpisahnya secara geografis yang terhubung atau terdistribusi dihubungkan
dengan adanya komputasi cloud.
Sistem grid
dirancang untuk berbagi sumber daya secara kolaboratif. Hal ini juga dapat
dianggap sebagai komputasi didistribusikan dengan skala besar. Grid pada
dasarnya adalah salah satu konsep computing yang menggunakan kemampuan
pengolahan unit komputasi yang berbeda untuk memproses serta menangani suatu
tugas (task). Tugas ini nantinya akan dibagikan menjadi beberapa sub-tugas,
masing-masing mesin pada grid memiliki tugas, ketika sub-tugas tersebut telah
selesai melakukan tugasnya nantinya mereka akan dikirim kembali ke mesin utama
yang mengurus semua tugas lalu semua tugas-tugas yang telah selesai nantinya
akan digabungkan secara bersama-sama untuk mengeluarkan output.
Konsep Komputasi Grid :
1. Sumberdaya Infrastruktur
2. Sumberdaya Aplikasi
3. Sumberdaya Informasi
Jenis-Jenis Komputasi Grid :
1. Gram (Gird Resources Allocation and Management)
2. RTF/Grid RTF (Reliable File Transfer/Grid File Transfer
Protocol)
3. MDS (Monitoring and Discovery Service)
4. GSI (Grid Security Information)
Kelebihan dan Kelemahan Komputasi Grid
Setelah
mengetahui apa itu Grid Computing, selanjutnya akan dijelaskan tentang
kelebihan dan kekurang Grid Computing, berikut adalah penjelasannya.
Kelebihan Grid Computing :
• Lebih hemat biaya dalam penggunaan sejumlah tertentu
sumber daya komputer.
• Sebagai cara untuk memecahkan masalah yang mungkin tidak
dapat dipecahkan tanpa sejumlah besar daya komputasi
• Sumberdaya dari banyak komputer dapat kooperatif dan
dimanfaatkan secara sinergis, serta dikelola sebagai sebuah kolaborasi mencapai
tujuan bersama.
• Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan
storage tersedia ketika idle
• Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan
penyelesaian masalah dapat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih
luas.
• Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka
standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian
yang lebih baik
• Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil
penelitian lebih baik
Kekurangan Grid Computing
Menurut Myerson
(2009), penggunaan grid computing tidak terlepas dari beberapa isu serta resiko
yang mungkin dapat terjadi bagi perusahaan.
Beberapa isu yang harus diperhatikan, antara lain:
• Tidak adanya interoperabilitas antar sistem.
Interoperabilitas adalah kemampuan dari suatu sistem untuk berinteraksi dan
berfungsi dengan sistem lain, di masa kini atau di masa mendatang, tanpa
batasan akses atau implementasi.
• Dalam grid
computing, permasalahan yang paling sering dijumpai adalah perbedaan format
data yang dapat menghambat impor dan ekspor data dari komputer satu ke komputer lainnya. Hal ini menyebabkan tidak
terjadinya interperobilitas dalam sistem
grid computing sehingga diperlukan reformat data atau penggunaan suatu
aplikasi agar data tersebut bisa diubah dan dipakai dalam suatu format
tertentu.
• Hadirnya biaya tersembunyi. Misal, suatu perusahaan bisa
dikenakan biaya yang lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan grid computing untuk penyimpanan dan aplikasi
database yang berisi terabyte data. Hal ini mungkin melampaui biaya
perusahaan yang sedang berhemat untuk
infrastruktur baru, training bagi
karyawan, atau pembiayaan untuk lisensi baru beberapa perangkat lunak.
• Latency data yang besar. Latency data yang besar
seringkali menjadi kendala bagi perusahaan akibat letaknya yang jauh dari penyedia layanan atau terpisah
secara geografis dengan perusahaan penyedia layanan grid computing
C. VIRTUALISASI
Ada dua istilah
yang sedang popouler saat ini dalam hal teknologi komputasi, yaitu Virtualisasi
dan Cloud computing, namun saat ini sepertinya banyak yang menganggap bahwa
virtualisasi dan cloud computing adalah hal yang sama, padahal sebenarnya cloud
computing itu lebih dari sekedar virtualisasi.
Virtualisasi
adalah sebuah teknologi, yang memungkinkan anda untuk membuat versi virtual
dari sesuatu yang bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data atau
sumber daya jaringan. Proses tersebut dilakukan oleh sebuah software atau
firmware bernama Hypervisor. Hypervisor inilah yang menjadi nyawanya virtualisasi,
karena dialah layer yang “berpura – pura” menjadi sebuah infrastruktur untuk
menjalankan beberapa virtual machine. Dalam prakteknya, dengan membeli dan
memiliki satu buah mesin, anda seolah – olah memiliki banyak server, sehingga
anda bisa mengurangi pengeluaran IT untuk pembelian server baru, komponen,
storage, dan software pendukung lainnya.
Virtualisasi
merupakan istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumberdaya komputer.
dapat diartikan juga sebagai pembuatan bentuk versi virtual dari suatu hal yang
bersifat fisik. Singkatnya, Virtualization adalah sebuah versi virtual suatu
entitas. Contoh dari Virtualization adalah sistem operasi, perangkat
penyimpanan data dan sumber daya jaringan. Atau partisi hardisk, jika kita
hanya punya 1 Hardisk fisik, kita dapat membaginya dalam beberapa partisi.
D. DISTRIBUTED COMPUTATION IN CLOUD COMPUTING
Kegiatan ini
merupakan kumpulan beberapa komputer yang terhubung untuk melakukan
pendistribusian, seperti mengirim dan menerima data serta melakukan interaksi
lain antar computer yang dimana membutuhkan sebuah jaringan agar computer satu
dan lainnya bisa saling berhubung dan melakukan interaksi. Hal ini semua
dilakukan dengan cloud computing yang seperti kita ketahui memberikan layanan
dimana informasinya disimpan di server secara permanen dan disimpan di computer
client secara temporary.
Komputasi
Terdistribusi merupakan salah satu tujuan dari Cloud Computing, karena
menawarkan pengaksesan sumber daya secara parallel, para pengguna juga bisa
memanfaatkannya secara bersamaan (tidak harus menunggu dalam antrian untuk
mendapatkan pelayanan), terdiri dari banyak sistem sehingga jika salah satu
sistem crash, sistem lain tidak akan terpengaruh, dapat menghemat biaya
operasional karena tidak membutuhkan sumber daya (resourches).
Distribusi
komputasi ini memiliki definisi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari
computer secara fisik terpisah atau terdistribusi. Pada distributed computing
ini, program dipisah menjadi beberapa bagian yang dijalankan secara bersamaan
pada banyak computer yang terhubung melalui jaringan internet.
E. MAP REDUCE & NO SQL
Map-Reduce adalah
salah satu konsep teknis yang sangat penting di dalam teknologi cloud terutama
karena dapat diterapkannya dalam lingkungan distributed computing. Dengan
demikian akan menjamin skalabilitas aplikasi kita. Salah satu contoh penerapan
nyata map-reduce ini dalam suatu produk adalah yang dilakukan Google. Dengan
inspirasi dari functional programming map dan reduce Google bisa menghasilkan
filesystem distributed yang sangat scalable, Google Big Table.VDan juga
terinspirasi dari Google, pada ranah open source terlihat percepatan
pengembangan framework lainnya yang juga bersifat terdistribusi dan menggunakan
konsep yang sama, project open source tersebut bernama Apache Hadoop.
NoSQL adalah
istilah untuk menyatakan berbagai hal yang didalamnya termasuk database
sederhana yang berisikan key dan value seperti Memcache, ataupun yang lebih
canggih yaitu non-database relational seperti MongoDB, Cassandra, CouchDB, dan
yang lainnya. Wikipedia menyatakan NoSQL adalah sistem menejemen database yang
berbeda dari sistem menejemen database relasional yang klasik dalam beberapa
hal. NoSQL mungkin tidak membutuhkan skema table dan umumnya menghindari
operasi join dan berkembang secara horisontal. Akademisi menyebut database
seperti ini sebagai structured storage, istilah yang didalamnya mencakup sistem
menejemen database relasional
F. NO SQL DATABASE
Database NoSQL,
juga disebut Not Only SQL, adalah sebuah pendekatan untuk pengelolaan data dan
desain database yang berguna untuk set yang sangat besar data terdistribusi.
NoSQL, yang
mencakup berbagai teknologi dan arsitektur, berusaha untuk memecahkan masalah
skalabilitas dan kinerja data yang besar yang database relasional tidak
dirancang untuk menangani. NoSQL ini sangat berguna ketika perusahaan perlu
untuk mengakses dan menganalisis sejumlah besar data terstruktur atau data yang
disimpan dari jarak jauh pada beberapa virtual server di awan.
.
Berlawanan dengan
kesalahpahaman yang disebabkan oleh namanya, NoSQL tidak melarang bahasa query
terstruktur (SQL). Meskipun benar bahwa beberapa sistem NoSQL sepenuhnya
non-relasional, yang lain hanya menghindari fungsi relasional dipilih seperti
skema tabel tetap dan bergabung dengan operasi. Sebagai contoh, daripada
menggunakan tabel, database NoSQL mungkin mengatur data menjadi objek, kunci /
nilai berpasangan atau tupel.
Referensi :
[1] Ismail, Fauzi.2017.Virtualisasi pada cloud
computing.Diambil dari:
https://fauzismail24.blogspot.com/2017/04/peran-virtualization-pada-cloud.html.(17
april 2019 jam 11:00 WIB).
[2] 2017. Pengantar Komputasi Grid.Diambil dari:
http://dawn-harmony.blogspot.com/2017/04/pengantar-komputasi-grid.html. (17
april 2019 jam 11:05 WIB).
[3] Yasha.2018.Cloud Computing.Diambil dari:
https://www.dewaweb.com/blog/cloud-computing/. (17 april 2019 jam 11:05 WIB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar