Kamis, 28 April 2016

Dunia Tumbuhan

DUNIA TUMBUHAN

A.Ciri ciri Tumbuhan
Tumbuhan (kingdom plantae) merupakan eukariota multiseluler yang memiliki kemampuan untuk memberi makan diri sendiri (outotrof). Struktur tubuh tumbuhan sudah terdiferensiasi membentuk jaringan dan organ tubuh. Tumbuhan memiliki kloroplas yang mengandung pigmen klorofil. Seluruh selnya memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan sering ditemukan plastida didalam sitoplasma.
Selama siklus hidup tumbuhan terjadi meteginesis atau peralihan antara generasi penghasil gamet (gamatofit) yang haploid dan generasi penghasli spora (sporofit) yang diploid. Tumbuhan memiliki dua variasi berdasarkan siklus hidupnya, yaitu sebagai berikut.
1.    Tumbuhan berumah satu, yaitu tumbuhan yang menghasilkan gemetofit jantan dan betina (biseksual). Gemetofit berkembang dari isospora (homospora), yaitu spora yang memiliki ukuran sama.
2.     Tumbuhan berumah dua,yaitu tumbuhan yang mengasilkan gemetofit jantan dan gemetofit betina yang terpisah. Gemetofit – gemetofit tersebut berkembang dari heterospora, yaitu spora yang memilki ukuran berbeda. Gemetofit jantan berkembang dari spora yang berukuran kecil atau mikrospora, sedangkan gemotofit betina berkembang dari megaspora.

b.Klasifikasi Tumbuhan
  Berdasarkan fosil tumbuhan yang berusia lebih kurang 400 juta tahun, para ahli bioogi berpendapat bahwa tumbuhan berasal nenek moyang alga hijau. Hingga saat ini, tumbuhan diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Keompok tumbuhan tidak berpembuluh meliputi lumut (Bryophyta), sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan paku (pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (spermotopyta).
1.               Lumut Bryophyta
a.Ciri- ciri lumut
         Lumut kebanyakan ditemukan ditempat lembab, seperti dicelah-celah jalan setapak yang terlindungi, batang pohon, bagian atau pada permukaan tembok rumah yang sudah lapuk. Meskipun demikian, lumut dapat juga ditemukan digurun. Tumbuhan terebut bersifat kosmopolit (tersebar dimana mana) dan sangat baik hidup pada daerah beriklim sedang dan tropis.
         Lumut tidak memiliki organ tubuh sebenarnya. Tumbuhan tersebut hanya memiliki organ yang menyerupai akar, batang dan daun sehingga disebut tumbuhan talus. Misalnya, rizoid merupakan organ pengganti akar pada lumut. Organ tersebut memungkinkan lumut dapat menempel pada substrat dan menyerap air (mineral) dari dalam tanah. Pendistribusia air dan mineral organik didalam tubuh biasa berlangsung secara difusi . karena demikian, lumut cenderung berukuran kecil.


b. Siklus hidup lumut
Lumut ada yang berumah satu dan yang lain berumah dua. Sepanjang hidupnya tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)antara generasi genetofit dan generasi sporofit.generasi sporofit lumut disebut juga sporogonium.Tumbuhan trrsebut bereproduksi secara seksual dan seksual.Reproduksi secara seksual dapat terjadi melalui peleburan
sel gamet jantan dan betina, sedangkan aseksualnya antara lain melalui frgmentasi dan pembentukan gema.

A.Klasifikasi lumut
    Pada umumnya dikenal tiga macam lumut, yaitu kelas bryopsida (lumut daun), kelas hepaticopsida (lumut hati), dan kelas Anthocerapsida (lumut tanduk)
      D.Peranan lunak
             Beberapa peranan lumut antara lain sebagai berikut.
1.    Mampu merombak struktur batu menjadi tanah yang dapat membuka kehidupan organisme lainnya.
2.    Dapat digunakan sebagai bahan bakar (sphagnum; peat moss) atau atap rumah.
3.    Digunakan untuk manjaga tanah terhadap erosi dan kekeringan pada musim kemarau.Contohny, Sphagnum.
4.    Dapat digunakan sebagai obat, misalnya Marchantia polymorpha


2.               Tumbuhan paku [pteridophyta]
          Tumbuhan paku telah hidup di permukaan bumi sejak lebih kurang  300 juta tahun yang lalu. Tumbuhan paku yang masih ditemukan sekarang sekerabat dengan tumbuhan paku purba.

A.Ciri-ciri Tumbuhan Paku
Bebeda halnya dengan lumut, tumbuhan paku yang sering kamu lihat merupakan generasi sporofit. Bagaimana ciri-ciri generasi sporofit tumbuhan paku?  Generasi sporofit tumbuhan paku memiliki batang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah, disebut rizom.Pada rizom tersebut biasanya tumbuh sekeompok akar dan daun. Akar tumbuhan pakuberfungsi untuk menyerap air dan mineral serta melekatkan tubuhnya pada substrat.
Daun yang dimiliki tumbuhan paku  dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan fungsinya.
1)    Mikrofil, yaitu daun yang berukuran kecil.
2)    Makrofi, yaitu daun yang berukuran besar.
3)    Sporofil, yaitu daun yang berfungsi menghasilkan sepora.
4)    Tropofil, yaitu daun yang berfungsi untuk melakukan asimiasi (fotosintesis).
Pada umumnya, pada sisi bawah sporofit dewasa memiliki sorus yang terdiri atas beberapa kelompok kotak spora (sporangium). Sorum yang masih muda sering dilindungi oleh selaput indusium.
Berdasarkan jenis spora yang dihasikan , tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga kelompok.
1). Paku homospora (isospora) yang menghasilkan satu jenis spora, contohnya paku kawat (Lycopodium)
2). Paku heterospora (anisospora) yang menghasilkan mikrospora dan makrospora, contohnya paku rane (Selaginella) dan semanggi (Marsilea crenata).
3). Paku peralihan antara homospora dan heterospora yang manghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi dapat di bedakan antara yang jantan dan betina. Contohnya, paku ekor kuda (Equisetum).


B. Siklus Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis. Saat sporangium matang, anulus atau sel khusus yang terdapat pada tepi sporangium mengering dan mengerut sehingga menyebabkan sporangium pecah. Akibatnya, spora akan terlontar ke luar. Jika spora jatuh pada tanah yang lembab, maka spora tersebut akan berkecambah dan berkembang menjadi generasi gametofit. Generasi gametofit ditandai dengan adanya protolium.
Di dalam protaium terdapat organ reproduksi seksual, baik berupa arkegonium anteridium.  Kedua ogan produksi tersebut terdapat di permukaan bawah protalium.
Dengan demikian, jelaslah bahwa generasi sporofit pada tumbuhan paku lebih domonan daripada generasi gametofit. Generasi sporofit umumnya memiliki ukuran tubuh yang besar dan dapat hidup menahun. Sebaliknya, generasi gametofitnya berukuran kecil dan berumur pendek.
         
C.  Klasifikasi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku dikelompokan dalam empat divisi,           yaitu ;

a.  Divisi psilotophyta
     Psilotophyta tergolong tumbuhan paku tertua dengan susunan tubuh paling primitif. Tumbuhnya tidak memiliki daun dan akar sejati. Psilotophyta hanya memiliki rizom yang dilengkapi dengan rizoid, contohnya Psilotum.

b.  Divisi Lycopodophyta
      Lycopodophyta telah memikili akar dan daun sejati, contohnya Lycopodium dan Slaginella. Lycopodium atau paku kawat termasuk paku homospora. Berbeda dengan paku kawat, Selaginella atau paku rane termasuk paku heterospora.

c.  Divisi Equisetophyta
      Contoh anggota Equisetophyta yang terkenal adalah Equisetum. Tubuh Equisetum kebanyakan berukuran tinggi kurang 1 meter serta memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang paku tersebut berongga dan beruas-ruas.



d.  Divisi Pterophyta
      Pterophyta sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Di  daerah tropis, batang tmbuhan paku tersebut biasanya muncul ke permukaan tanah terbentuk seperti belelei atau tiang. Di daerah beriklim sedang, batang  biasanya berada di dalam tanah sehingga yang tampak dominan adalah daunnya yang tipis dan lebar.


D.  Peranan Tumbuhan Paku

  Berikut ini beberapa manfaat paku dalam kehidupan.
1)    Fosil tumbuhan paku purba merupakan bahan utama untuk pembentukan batu bara.
2)     Bahan dasar untuk pembuatan obat-obatan. Misalnya, paku kawat untuk obat kulit, batuk, dan bisul; paku
3)    Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata yang hidup di sawah-sawah. Jenis paku tersebut biasa bersimbiosis dengan Anabaena azollae, yaitu sianobakteri fiksasi N2 bebas di udara.
4)    Bahan makanan (terutama sebagai sayuran), misalna semanggi.
5)    Sebagai tanaman hias, misalnya paku sarang burung,  suplir, dan paku rane.




3.               Tumbuhan Berbiji [Spermstophyta]
      Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang paling sukses hidupnya di bumi. Tumbuhan tersebut dapat ditemukan di berbagai habitat.
a.Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji
      Tumbuhan berbiji memiiki akar, batang, daan daun sejati yang dilengkapi pembuluh angkut (xilem dan floem). Ciri utama tumbuhan tersebut adalah dapat menghasilkan biji. Di dalam biji biasanya tersimpan embrio beserta cadangan makanan. Embrio tersebut dilindungi oleh kulit biji yang kuat sehingga tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak sesuai.

B.Klasifikasi Tumbuhan Berbiji
      Speratophyta dapat dikelompokan menjadi dua kelompok utama, yaitu Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
1) Gymnospermae
A)ciri-ciri Gymospermae

(1) Memiliki biji yang terdapat dipermukaan sisik-sisik yang terbuka. Sisik-sisik tersebut berkumpul menjadi stobius (konus; runjung) berbentuk kerucut. Runjung berfungsi sebagai alat produksi.
(2) Xilem umumnya tidak dilengkapi oleh pembuluh kayu, melainkan trakeid (sel xilem yang memanjang dan kedua ujungnya runcing). Tipe berkas pembuluh angkut umumnya kolateral terbuka.
(3) Sebagian besar perdu, semak, dan pohon. Daun yang dimiliki biasanya kaku.
(4) Berumah satu atau dua. Berumah satu berarti dalam satu pohon terdapat runjung jantang dan betina, misalnya pinus.

B) Daur Hidup Gymnospermae

 Daur hidup gymnosperma menunjukan persamaan dengan paku heterospora. Pada generasi sporofit, gimnosperma menghasilkan mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi gametofit jantan, yaitu mikrogametofit yang berisi serbuk sari. Adapun megaspora berkembang menjadi gametofit betina, yaitu megagametofit.

                      C) Klasifikasi Gymnospermae

Gimnosperma dapat dikelompokan menjadi lima devisi,  yaitu;
(1) Divisi Cycadophyta (Tumbuhan Sikas)
Sikas memiliki daun yang besar seperti daun tumbuhan palem. Daam satu pohon hanya memiliki runjung jantan saja atau runjung betina saja (berumah dua).


(2) Devisi Ginkgophyta
Spesial divisi ginkgophyta yang masih tersisa adalah Ginkgobiloba. Tumbuhan asli Tiongkok tersebut memiliki tangkai daun yang tersusun seperti kipas.

(3) Devisi Gnetophyta
Pada umumnya, anggota gnetophyta berupa pohon dengan banyak cabang, berdaun tunggal,  dan memiliki bunganya majemuk.

(4) Divisi Pinophyta (Tumbuhan Konifer)
Konifer memiliki daun berbentuk jarum dan sealu berwarna hijau sepanjang tahun. Kelompok tumbuhan ini merupakan gimnosperma yang paling banyak kita jumpai saat ini.


2) Angiospermae
Tumbuhan angiosperma atau tumbuhan berbiji tertutup sangat berkembang dan menjadi dominan pada era Kenozoikum

A)     Ciri-ciri Angiospermae

Struktur reproduksi agiosperma berbeda dengan gimnosperma. Struktur reproduksi agiosperma sudah dilengkapi dengan perhiasan bunga. Ovul (bakal biji) terlindung di dalam sporofit (daun buah).

Bunga agiosperma umumnya hermafrodit, memiliki alat kelamin jantan (disebut benang sari) dan betina (disebut putik). Perhiasan bunga terdiri kelopak dan mahkota.

Benang sari tersusun dari kepala sari dan tangkai sari. Putik (stilus) terdiri atas kepala putik, tangkai atas putik dan bakal buah. Putik dapat terdiri atas satu atau beberapa daun buah (karpel). Karpel merupakan organ yang menghasilkan bakal biji.

B) Daur Hidup Angiospermae

Gametofit betina dihasilkan melalui pembelahan inti kandung lembaga primer di dalam bakal biji, terdiri atas sel telur (haploid), sel sinergid (haploid), dan inti kandung lembaga sekunder (diploid). Gametofit jantan terbentuk di dalam kantong sari. Dalam kantong tersebut, mikrospora mengalami pembelahan inti membentuk serbuk sari yang di dalamnya mengandung gametofit jantan.

C)  Klasifikasi Angiospermae

Berdasarkan jumlah keping biji, agiosperma dibedakan menjadi kelas Monocotyledonea (monokotil; berkeping biji satu) dan kelas Dicotyledoneae (dikotil; berkeping biji dua).

                       
C.Peranan Tumbuhan Berbiji
Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan berbiji adalah sebagai berikut :

1)    Sebagai bahan pangan, misalnya padi, jagung, kentang, (Phaseous vulgaris), dan pepaya (Carica papaya).
2)    Sebagai bahan papan, misalnya bambu (Bambusa spinosa), jati (Tectona grandis), dan merantai.
3)    Sebagai bahan sandang, misalnya kapas (Gossipium obtusifolium), dan rami (Bohmeria sp.).
4)    Sebagai bahan rempah dan obat-obatan, lada (Piper ningrum), kunyit (Curcuma domestica), jahe, dan kina (Cinchona succirubra).
5)    Sebagai tanaman hias, misalnya bunga sepatu, mawar (Rosa hibrida), dan anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis).
Sebagai bahan indusri (Kertas, mebel, dan karet), misalnya meranti, pinus, dan rotan (Calamus).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar