DUNIA
TUMBUHAN
A.Ciri ciri Tumbuhan
Tumbuhan (kingdom plantae) merupakan eukariota multiseluler
yang memiliki kemampuan untuk memberi makan diri sendiri (outotrof). Struktur
tubuh tumbuhan sudah terdiferensiasi membentuk jaringan dan organ tubuh.
Tumbuhan memiliki kloroplas yang mengandung pigmen klorofil. Seluruh selnya
memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan sering ditemukan plastida
didalam sitoplasma.
Selama siklus hidup tumbuhan terjadi meteginesis atau
peralihan antara generasi penghasil gamet (gamatofit) yang haploid dan generasi
penghasli spora (sporofit) yang diploid. Tumbuhan memiliki dua variasi
berdasarkan siklus hidupnya, yaitu sebagai berikut.
1. Tumbuhan berumah satu, yaitu tumbuhan
yang menghasilkan gemetofit jantan dan betina (biseksual). Gemetofit berkembang
dari isospora (homospora), yaitu spora yang memiliki ukuran sama.
2. Tumbuhan berumah dua,yaitu tumbuhan yang
mengasilkan gemetofit jantan dan gemetofit betina yang terpisah. Gemetofit –
gemetofit tersebut berkembang dari heterospora, yaitu spora yang memilki ukuran
berbeda. Gemetofit jantan berkembang dari spora yang berukuran kecil atau
mikrospora, sedangkan gemotofit betina berkembang dari megaspora.
b.Klasifikasi Tumbuhan
Berdasarkan fosil tumbuhan yang berusia lebih
kurang 400 juta tahun, para ahli bioogi berpendapat bahwa tumbuhan berasal
nenek moyang alga hijau. Hingga saat ini, tumbuhan diklasifikasikan menjadi dua
kelompok, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta). Keompok tumbuhan tidak berpembuluh meliputi lumut (Bryophyta),
sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan paku (pteridophyta) dan
tumbuhan berbiji (spermotopyta).
1.
Lumut
Bryophyta
a.Ciri- ciri lumut
Lumut
kebanyakan ditemukan ditempat lembab, seperti dicelah-celah jalan setapak yang
terlindungi, batang pohon, bagian atau pada permukaan tembok rumah yang sudah
lapuk. Meskipun demikian, lumut dapat juga ditemukan digurun. Tumbuhan terebut
bersifat kosmopolit (tersebar dimana mana) dan sangat baik hidup pada daerah
beriklim sedang dan tropis.
Lumut tidak memiliki organ tubuh sebenarnya.
Tumbuhan tersebut hanya memiliki organ yang menyerupai akar, batang dan daun
sehingga disebut tumbuhan talus. Misalnya, rizoid merupakan organ pengganti
akar pada lumut. Organ tersebut memungkinkan lumut dapat menempel pada substrat
dan menyerap air (mineral) dari dalam tanah. Pendistribusia air dan mineral
organik didalam tubuh biasa berlangsung secara difusi . karena demikian, lumut
cenderung berukuran kecil.
b. Siklus hidup
lumut
Lumut ada yang berumah satu dan yang
lain berumah dua. Sepanjang hidupnya tumbuhan lumut mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis)antara generasi genetofit dan generasi sporofit.generasi
sporofit lumut disebut juga sporogonium.Tumbuhan trrsebut bereproduksi secara
seksual dan seksual.Reproduksi secara seksual dapat terjadi melalui peleburan
sel gamet jantan dan betina,
sedangkan aseksualnya antara lain melalui frgmentasi dan pembentukan gema.
A.Klasifikasi
lumut
Pada umumnya
dikenal tiga macam lumut, yaitu kelas bryopsida (lumut daun), kelas
hepaticopsida (lumut hati), dan kelas Anthocerapsida (lumut tanduk)
D.Peranan lunak
Beberapa peranan lumut antara lain sebagai
berikut.
1. Mampu merombak struktur batu menjadi tanah
yang dapat membuka kehidupan organisme lainnya.
2. Dapat digunakan sebagai bahan bakar (sphagnum; peat
moss) atau atap rumah.
3. Digunakan untuk manjaga tanah terhadap erosi
dan kekeringan pada musim kemarau.Contohny, Sphagnum.
4. Dapat digunakan sebagai obat, misalnya Marchantia
polymorpha
2.
Tumbuhan paku [pteridophyta]
Tumbuhan paku telah hidup di
permukaan bumi sejak lebih kurang 300
juta tahun yang lalu. Tumbuhan paku yang masih ditemukan sekarang sekerabat
dengan tumbuhan paku purba.
A.Ciri-ciri
Tumbuhan Paku
Bebeda halnya
dengan lumut, tumbuhan paku yang sering kamu lihat merupakan generasi sporofit.
Bagaimana ciri-ciri generasi sporofit tumbuhan paku? Generasi sporofit tumbuhan paku memiliki
batang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah, disebut rizom.Pada rizom tersebut biasanya tumbuh sekeompok
akar dan daun. Akar tumbuhan pakuberfungsi untuk menyerap air dan mineral serta
melekatkan tubuhnya pada substrat.
Daun yang
dimiliki tumbuhan paku dapat dibedakan
berdasarkan ukuran dan fungsinya.
1) Mikrofil, yaitu daun yang berukuran kecil.
2) Makrofi, yaitu daun yang berukuran besar.
3) Sporofil, yaitu daun yang berfungsi
menghasilkan sepora.
4) Tropofil, yaitu daun yang berfungsi untuk
melakukan asimiasi (fotosintesis).
Pada umumnya,
pada sisi bawah sporofit dewasa memiliki sorus yang terdiri atas
beberapa kelompok kotak spora (sporangium). Sorum yang
masih muda sering dilindungi oleh selaput indusium.
Berdasarkan jenis
spora yang dihasikan , tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga kelompok.
1). Paku
homospora (isospora) yang menghasilkan satu jenis spora, contohnya paku kawat (Lycopodium)
2). Paku
heterospora (anisospora) yang menghasilkan mikrospora dan makrospora, contohnya
paku rane (Selaginella) dan semanggi (Marsilea crenata).
3). Paku
peralihan antara homospora dan heterospora yang manghasilkan spora dengan
bentuk dan ukuran yang sama, tetapi dapat di bedakan antara yang jantan dan
betina. Contohnya, paku ekor kuda (Equisetum).
B. Siklus
Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku
juga mengalami metagenesis. Saat sporangium matang, anulus atau sel khusus yang terdapat pada
tepi sporangium mengering dan mengerut sehingga menyebabkan sporangium pecah.
Akibatnya, spora akan terlontar ke luar. Jika spora jatuh pada tanah yang
lembab, maka spora tersebut akan berkecambah dan berkembang menjadi generasi
gametofit. Generasi gametofit ditandai dengan adanya protolium.
Di dalam protaium
terdapat organ reproduksi seksual, baik berupa arkegonium anteridium. Kedua ogan produksi tersebut terdapat di permukaan
bawah protalium.
Dengan demikian,
jelaslah bahwa generasi sporofit pada tumbuhan paku lebih domonan daripada
generasi gametofit. Generasi sporofit umumnya memiliki ukuran tubuh yang besar
dan dapat hidup menahun. Sebaliknya, generasi gametofitnya berukuran kecil dan
berumur pendek.
C. Klasifikasi
Tumbuhan Paku
Tumbuhan
paku dikelompokan dalam empat divisi,
yaitu ;
a. Divisi psilotophyta
Psilotophyta tergolong tumbuhan paku
tertua dengan susunan tubuh paling primitif. Tumbuhnya tidak memiliki daun dan
akar sejati. Psilotophyta hanya memiliki rizom yang dilengkapi dengan rizoid,
contohnya Psilotum.
b. Divisi Lycopodophyta
Lycopodophyta telah memikili akar dan
daun sejati, contohnya Lycopodium dan Slaginella. Lycopodium atau paku kawat
termasuk paku homospora. Berbeda dengan paku kawat, Selaginella atau paku rane
termasuk paku heterospora.
c. Divisi Equisetophyta
Contoh anggota Equisetophyta yang terkenal
adalah Equisetum. Tubuh Equisetum kebanyakan
berukuran tinggi kurang 1 meter serta memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Batang paku tersebut berongga dan beruas-ruas.
d. Divisi Pterophyta
Pterophyta sudah memiliki akar, batang,
dan daun sejati. Di daerah tropis,
batang tmbuhan paku tersebut biasanya muncul ke permukaan tanah terbentuk
seperti belelei atau tiang. Di daerah beriklim sedang, batang biasanya berada di dalam tanah sehingga yang
tampak dominan adalah daunnya yang tipis dan lebar.
D. Peranan
Tumbuhan Paku
Berikut ini beberapa manfaat paku dalam
kehidupan.
1) Fosil tumbuhan
paku purba merupakan bahan utama untuk pembentukan batu bara.
2) Bahan dasar untuk pembuatan obat-obatan.
Misalnya, paku kawat untuk obat kulit, batuk, dan bisul; paku
3) Sebagai pupuk
hijau, misalnya Azolla pinnata yang hidup di
sawah-sawah. Jenis paku tersebut biasa bersimbiosis dengan Anabaena azollae, yaitu
sianobakteri fiksasi N2 bebas di udara.
4) Bahan makanan
(terutama sebagai sayuran), misalna semanggi.
5) Sebagai tanaman
hias, misalnya paku sarang burung,
suplir, dan paku rane.
3.
Tumbuhan Berbiji
[Spermstophyta]
Tumbuhan berbiji
merupakan tumbuhan yang paling sukses hidupnya di bumi. Tumbuhan tersebut dapat
ditemukan di berbagai habitat.
a.Ciri-ciri
Tumbuhan Berbiji
Tumbuhan berbiji memiiki akar, batang, daan daun sejati yang dilengkapi pembuluh angkut (xilem dan floem). Ciri utama tumbuhan tersebut adalah dapat menghasilkan biji. Di dalam biji biasanya tersimpan embrio beserta cadangan makanan. Embrio tersebut dilindungi oleh kulit biji yang kuat sehingga tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Tumbuhan berbiji memiiki akar, batang, daan daun sejati yang dilengkapi pembuluh angkut (xilem dan floem). Ciri utama tumbuhan tersebut adalah dapat menghasilkan biji. Di dalam biji biasanya tersimpan embrio beserta cadangan makanan. Embrio tersebut dilindungi oleh kulit biji yang kuat sehingga tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
B.Klasifikasi
Tumbuhan Berbiji
Speratophyta dapat dikelompokan menjadi dua kelompok utama, yaitu Gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan
berbiji tertutup).
1) Gymnospermae
A)ciri-ciri Gymospermae
(1)
Memiliki biji yang terdapat dipermukaan sisik-sisik yang terbuka. Sisik-sisik
tersebut berkumpul menjadi stobius (konus; runjung) berbentuk
kerucut. Runjung berfungsi sebagai alat produksi.
(2)
Xilem umumnya tidak dilengkapi oleh pembuluh kayu, melainkan trakeid (sel xilem yang memanjang dan kedua
ujungnya runcing). Tipe berkas pembuluh angkut umumnya kolateral terbuka.
(3)
Sebagian besar perdu, semak, dan pohon. Daun yang dimiliki biasanya kaku.
(4)
Berumah satu atau dua. Berumah satu berarti dalam satu pohon terdapat runjung
jantang dan betina, misalnya pinus.
B) Daur Hidup Gymnospermae
Daur
hidup gymnosperma menunjukan persamaan dengan paku heterospora. Pada generasi
sporofit, gimnosperma menghasilkan mikrospora dan megaspora. Mikrospora
berkembang menjadi gametofit jantan, yaitu mikrogametofit yang berisi
serbuk sari. Adapun megaspora berkembang menjadi gametofit betina, yaitu megagametofit.
C)
Klasifikasi Gymnospermae
Gimnosperma dapat
dikelompokan menjadi lima devisi, yaitu;
(1) Divisi Cycadophyta
(Tumbuhan Sikas)
Sikas memiliki daun yang besar seperti daun
tumbuhan palem. Daam satu pohon hanya memiliki runjung jantan saja atau runjung
betina saja (berumah dua).
(2) Devisi
Ginkgophyta
Spesial divisi ginkgophyta yang masih tersisa
adalah Ginkgobiloba. Tumbuhan asli
Tiongkok tersebut memiliki tangkai daun yang tersusun seperti kipas.
(3) Devisi Gnetophyta
Pada umumnya, anggota gnetophyta berupa pohon
dengan banyak cabang, berdaun tunggal, dan
memiliki bunganya majemuk.
(4) Divisi Pinophyta
(Tumbuhan Konifer)
Konifer memiliki daun berbentuk jarum dan
sealu berwarna hijau sepanjang tahun. Kelompok tumbuhan ini merupakan
gimnosperma yang paling banyak kita jumpai saat ini.
2) Angiospermae
Tumbuhan angiosperma atau tumbuhan
berbiji tertutup sangat berkembang dan menjadi dominan pada era Kenozoikum
A) Ciri-ciri
Angiospermae
Struktur reproduksi agiosperma berbeda
dengan gimnosperma. Struktur reproduksi agiosperma sudah dilengkapi dengan
perhiasan bunga. Ovul (bakal biji)
terlindung di dalam sporofit (daun buah).
Bunga agiosperma umumnya hermafrodit,
memiliki alat kelamin jantan (disebut benang
sari) dan betina (disebut putik).
Perhiasan bunga terdiri kelopak dan mahkota.
Benang sari tersusun dari kepala sari
dan tangkai sari. Putik (stilus) terdiri atas
kepala putik, tangkai atas putik dan bakal buah. Putik dapat terdiri atas satu
atau beberapa daun buah (karpel). Karpel
merupakan organ yang menghasilkan bakal biji.
B) Daur Hidup
Angiospermae
Gametofit betina dihasilkan melalui
pembelahan inti kandung lembaga primer di dalam bakal biji, terdiri atas sel
telur (haploid), sel sinergid (haploid), dan inti kandung lembaga sekunder
(diploid). Gametofit jantan terbentuk di dalam kantong sari. Dalam kantong
tersebut, mikrospora mengalami pembelahan inti membentuk serbuk sari yang di
dalamnya mengandung gametofit jantan.
C) Klasifikasi
Angiospermae
Berdasarkan jumlah keping biji, agiosperma
dibedakan menjadi kelas Monocotyledonea (monokotil; berkeping biji satu) dan
kelas Dicotyledoneae (dikotil; berkeping biji dua).
C.Peranan
Tumbuhan Berbiji
Beberapa manfaat
yang diperoleh dari tumbuhan berbiji adalah sebagai berikut :
1) Sebagai bahan
pangan, misalnya padi, jagung, kentang, (Phaseous vulgaris), dan pepaya (Carica papaya).
2) Sebagai bahan
papan, misalnya bambu (Bambusa spinosa), jati (Tectona grandis), dan merantai.
3) Sebagai bahan
sandang, misalnya kapas (Gossipium
obtusifolium),
dan rami (Bohmeria sp.).
4) Sebagai bahan
rempah dan obat-obatan, lada (Piper ningrum), kunyit (Curcuma domestica), jahe, dan kina
(Cinchona succirubra).
5) Sebagai tanaman
hias, misalnya bunga sepatu, mawar (Rosa hibrida), dan anggrek
bulan (Phalaenopsis amabilis).
Sebagai bahan indusri
(Kertas, mebel, dan karet), misalnya meranti, pinus, dan rotan (Calamus).