Jumat, 17 Juni 2016

Hubungan Religiusitas Dengan Perilaku Sosial


Religiusitas

    Religiusitas atau religiositas adalah pengabdian terhadap agama, kesalehan (Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 944). Pada umumnya istilah religi mengandung arti kecenderungan batin (rohani) manusia untuk berhubungan dengan kekuatan dalam alam semesta, dalam mencari nilai dan makna dari sesuatu yang berbeda sama sekali dari apa yang dikenal dan dialami manusia. Kekuatan itu dianggap suci dan dikagumi karena luar biasa. Manusia percaya bahwa yang kudus itu ada dan di luar kemampuan dan kekuasaannya. Oleh karenanya manusia berusaha menghormatiNya, meminta perlindungan kepadaNya dan menjaga keseimbangan dengan berbagai cara atau ritualisasi.
   Religiusitas menurut penulis adalah sikap patuh maupun tunduk terhadap agama melalui dimensi ritualistik dalam agama. Keagamaan menurut G.W Allport adalah perasaan agama yang matang (matur) dalam pribadi seseorang adalah sebagai suatu sifat yang menanggapi dengan senang dan dengan cara yang sudah menjadi kebiasaan suatu objek dan prinsip-prinsip konseptual yang dipandang seseorang sebagai yang sangat penting dalam kehidupannya yang berkaitan dengan apa yang dipandang sebagai yang tetap dan sentral dalam segala sesuatu hari-hari khususnya lingkungan sosial masyarakat.

   Seorang ahli fisika yang termasyhur yaitu Albert Eintein (Muhammad Fauzi 2007: 7) memberi pandangan mengenai agama dengan
teori relativitasnya yaitu :
    Bahwa agama muncul sebagai akibat dari perasaan misterius yang mendasar terdiri dari seni dan ilmu,dan tidak dapat dijelajahi,secara menyeluruh sehingga menimbulkan kepatuhan karena Tuhan dipandang sebagai sesuatu yang misterius,maka tidak dapat dipraktikkan mengenai tindakannya,dan oleh karena itulah pengetahuan manusia pada akhirnya memiliki keterbatasan.Dengan kata lain bahwa agama dipandang sebagai suatu norma yang mengatur kehidupan manusia yang diyakininya,dan dengan berdasarkan kepada keyakinan itu,manusia melakukan bentuk pengabdian dalam bentuk perilaku agama yang diyakini.

Remaja
    Remaja adalah etape usia mulai dewasa, sampai umur kawin (Depdiknas, 2005 : 704). Sedangkan menurut Zakiah Daradjat remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari kanakkanak
menuju dewasa atau masa perpanjangan kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa (Daradjat, 1970 :60). Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat (http://netsains.com/2012).
Adapun indikator dari religiusitas remaja :
Melaksanakan sholat lima waktu
Melaksanakan wiridan setelah sholat
Melaksanakan sholat sunah sebelum ataupun sesudah sholat fardhu
Melaksanakan sholat dhuha dan sholat tahajud
Menjalankan puasa sunnah
Menjalankan puasa Ramadhan
Membaca ayat suci Al-qur’an
Memakai kerudung/ jilbab bagi remaja perempuan dan mengenakan peci bagi laki-laki.
Berdoa setiap melakukan sesuatu.
Berkata sopan, baik, jujur, ramah.

Perilaku
   Perilaku adalah tindakan, perbuatan/reaksi individu yang terwujud dalam gerakan (sikap) tingkah laku atau ucapan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian (Zakiah Daradjat,1995 : 10). Sedangkan menurut Hasan Langgulung, tingkah laku adalah segala aktifitas seseorang yang diamati. Sosial adalah suatu upaya untuk menghargai harkat manusia. Jadi perilaku sosial adalah tindakan, perbuatan dan tingkah laku individu yang terwujud dalam gerakan atau sikap yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,pikiran untuk menghargai harkat manusia.

Masyarakat
   Masyarakat adalah gabungan dari kelompok individu yang terbentuk berdasarkan tatanan sosial tertentu (Jalaluddin,1996: 230). Prof. M.M Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia. Jelasnya : Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungan (http://netsains.com/2012).
Ciri-ciri masyarakat industri yaitu :
Secara Umum
1) Meluasnya produksi massa barang-barang industri dengan menggunakan mesin, yang terpusat di kota-kota besar
2) Migrasi massal dari pedesaan ke kota-kota (urbanisasi)
3) Peralihan dari pekerjaan sektor pertanian kepada pekerjaan di sektor pabrik.
4) Jumlah penduduk kota yang melek huruf seiring kebutuhan bidang pekerjaan yang lebih komplek
5) Munculnya surat kabar untuk kaum urban sebagai sarana untuk mengiklankan produk-produk baru industri. Media massa mempunyai peranan penting dalam masyarakat industri.
6) Penemuan teknologi baru seperti film, radio, dan televisi sebagai hiburan kaum urban.
Secara Khusus
1) Pertama
Mereka dalam menyambung kehidupan tidak melewati lahan pertanian seperti masyarakat agraris atau mengandalkan hasil peternakan. Ketergantungan masyarakat industri terhadap pabrik, sama halnya bergantung dengan penguasa pabrik, tidak jarang dijumpai penguasa pabrik bersikap tidak etis atau tidak manusiawi terhadap pekerja diantaranya melarang beribadah, membuka aurat, memaksa ikut upacara agamanya, bila tidak bersedia akan dikeluarkan. Mereka yang tidak tahan menghadapi kesulitan hidup mudah melepaskan kepercayaan agamanya.
2) Kedua
Potensi-potensi kehidupan terdapat pada sarana-sarana yang dapat menunjang perkembangan pabrik diantaranya ialah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan gedung misalnya pengetahuan arsitek atau sipil, yang berhubungan dengan pengaturan personalnya terdapat pada pengetahuan personalia
atau manajemen untuk pengembangan produksi terdapat pada manajemen pemasaran, akuntansi untuk kegiatan administrasinya dan masih banyak lagi pengetahuan untuk bekal hidup pada Masyarakat Industri. Pengetahuan yang tidak berhubungan langsung untuk menunjang produksi kurang mendapatkan perhatian, misalkan pengetahuan keguruan, lebih dijauhkan lagi apabila bidangnya tidak berhubungan dengan produksi, misalkan bidang keagamaan, sejarah, bahasa, atau filsafat. Secara alamiah akan terjadi klas ilmu pengetahuan, pengetahuan teknik perusahaan lebih dominan daripada pengetahuan sosial. Akibatnya mereka akan cepat mendapatkan kemajuan material akan tetapi sangat ketinggalan terhadap permasalahan nilai-nilai kemanusiaan, kehidupan dan ketuhanan.
3) Ketiga
Kecintaan masyarakat industri terhadap kebahagiaan material sangat besar dibandingkan dengan kebahagiaan immaterial, sebagaimana kebahagiaan masyarakat agraris, yang lebih menekankan pada kerukunan, kasih sayang dan saling menghormati. Hal itu dapat dimaklumi karena bentuk-bentuk kebahagiaan material pada masyarakat industri kuantitas dan kualitasnya sangat banyak, variatif dan selalu mengalami perubahan, berkat dukungan kemajuan pengetahuan teknologi.
Mereka lebih baik mengorbankan kebahagiaan immaterial yang ruang lingkupnya lebih kecil, demi kebahagiaan material. Sehingga masyarakat industri banyak mengalami gangguan psikis, rasa ketegangan, persaingan, ketakutan terhadap ketertinggalan dan konflik, perjudian, wanita dan minuman keras sering dijadikan tempat hiburan untuk menghilangkan ketegangan.

Kamis, 28 April 2016

Dunia Tumbuhan

DUNIA TUMBUHAN

A.Ciri ciri Tumbuhan
Tumbuhan (kingdom plantae) merupakan eukariota multiseluler yang memiliki kemampuan untuk memberi makan diri sendiri (outotrof). Struktur tubuh tumbuhan sudah terdiferensiasi membentuk jaringan dan organ tubuh. Tumbuhan memiliki kloroplas yang mengandung pigmen klorofil. Seluruh selnya memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan sering ditemukan plastida didalam sitoplasma.
Selama siklus hidup tumbuhan terjadi meteginesis atau peralihan antara generasi penghasil gamet (gamatofit) yang haploid dan generasi penghasli spora (sporofit) yang diploid. Tumbuhan memiliki dua variasi berdasarkan siklus hidupnya, yaitu sebagai berikut.
1.    Tumbuhan berumah satu, yaitu tumbuhan yang menghasilkan gemetofit jantan dan betina (biseksual). Gemetofit berkembang dari isospora (homospora), yaitu spora yang memiliki ukuran sama.
2.     Tumbuhan berumah dua,yaitu tumbuhan yang mengasilkan gemetofit jantan dan gemetofit betina yang terpisah. Gemetofit – gemetofit tersebut berkembang dari heterospora, yaitu spora yang memilki ukuran berbeda. Gemetofit jantan berkembang dari spora yang berukuran kecil atau mikrospora, sedangkan gemotofit betina berkembang dari megaspora.

b.Klasifikasi Tumbuhan
  Berdasarkan fosil tumbuhan yang berusia lebih kurang 400 juta tahun, para ahli bioogi berpendapat bahwa tumbuhan berasal nenek moyang alga hijau. Hingga saat ini, tumbuhan diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Keompok tumbuhan tidak berpembuluh meliputi lumut (Bryophyta), sedangkan tumbuhan berpembuluh terdiri atas tumbuhan paku (pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (spermotopyta).
1.               Lumut Bryophyta
a.Ciri- ciri lumut
         Lumut kebanyakan ditemukan ditempat lembab, seperti dicelah-celah jalan setapak yang terlindungi, batang pohon, bagian atau pada permukaan tembok rumah yang sudah lapuk. Meskipun demikian, lumut dapat juga ditemukan digurun. Tumbuhan terebut bersifat kosmopolit (tersebar dimana mana) dan sangat baik hidup pada daerah beriklim sedang dan tropis.
         Lumut tidak memiliki organ tubuh sebenarnya. Tumbuhan tersebut hanya memiliki organ yang menyerupai akar, batang dan daun sehingga disebut tumbuhan talus. Misalnya, rizoid merupakan organ pengganti akar pada lumut. Organ tersebut memungkinkan lumut dapat menempel pada substrat dan menyerap air (mineral) dari dalam tanah. Pendistribusia air dan mineral organik didalam tubuh biasa berlangsung secara difusi . karena demikian, lumut cenderung berukuran kecil.


b. Siklus hidup lumut
Lumut ada yang berumah satu dan yang lain berumah dua. Sepanjang hidupnya tumbuhan lumut mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)antara generasi genetofit dan generasi sporofit.generasi sporofit lumut disebut juga sporogonium.Tumbuhan trrsebut bereproduksi secara seksual dan seksual.Reproduksi secara seksual dapat terjadi melalui peleburan
sel gamet jantan dan betina, sedangkan aseksualnya antara lain melalui frgmentasi dan pembentukan gema.

A.Klasifikasi lumut
    Pada umumnya dikenal tiga macam lumut, yaitu kelas bryopsida (lumut daun), kelas hepaticopsida (lumut hati), dan kelas Anthocerapsida (lumut tanduk)
      D.Peranan lunak
             Beberapa peranan lumut antara lain sebagai berikut.
1.    Mampu merombak struktur batu menjadi tanah yang dapat membuka kehidupan organisme lainnya.
2.    Dapat digunakan sebagai bahan bakar (sphagnum; peat moss) atau atap rumah.
3.    Digunakan untuk manjaga tanah terhadap erosi dan kekeringan pada musim kemarau.Contohny, Sphagnum.
4.    Dapat digunakan sebagai obat, misalnya Marchantia polymorpha


2.               Tumbuhan paku [pteridophyta]
          Tumbuhan paku telah hidup di permukaan bumi sejak lebih kurang  300 juta tahun yang lalu. Tumbuhan paku yang masih ditemukan sekarang sekerabat dengan tumbuhan paku purba.

A.Ciri-ciri Tumbuhan Paku
Bebeda halnya dengan lumut, tumbuhan paku yang sering kamu lihat merupakan generasi sporofit. Bagaimana ciri-ciri generasi sporofit tumbuhan paku?  Generasi sporofit tumbuhan paku memiliki batang yang tumbuh menjalar di bawah permukaan tanah, disebut rizom.Pada rizom tersebut biasanya tumbuh sekeompok akar dan daun. Akar tumbuhan pakuberfungsi untuk menyerap air dan mineral serta melekatkan tubuhnya pada substrat.
Daun yang dimiliki tumbuhan paku  dapat dibedakan berdasarkan ukuran dan fungsinya.
1)    Mikrofil, yaitu daun yang berukuran kecil.
2)    Makrofi, yaitu daun yang berukuran besar.
3)    Sporofil, yaitu daun yang berfungsi menghasilkan sepora.
4)    Tropofil, yaitu daun yang berfungsi untuk melakukan asimiasi (fotosintesis).
Pada umumnya, pada sisi bawah sporofit dewasa memiliki sorus yang terdiri atas beberapa kelompok kotak spora (sporangium). Sorum yang masih muda sering dilindungi oleh selaput indusium.
Berdasarkan jenis spora yang dihasikan , tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga kelompok.
1). Paku homospora (isospora) yang menghasilkan satu jenis spora, contohnya paku kawat (Lycopodium)
2). Paku heterospora (anisospora) yang menghasilkan mikrospora dan makrospora, contohnya paku rane (Selaginella) dan semanggi (Marsilea crenata).
3). Paku peralihan antara homospora dan heterospora yang manghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama, tetapi dapat di bedakan antara yang jantan dan betina. Contohnya, paku ekor kuda (Equisetum).


B. Siklus Hidup Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku juga mengalami metagenesis. Saat sporangium matang, anulus atau sel khusus yang terdapat pada tepi sporangium mengering dan mengerut sehingga menyebabkan sporangium pecah. Akibatnya, spora akan terlontar ke luar. Jika spora jatuh pada tanah yang lembab, maka spora tersebut akan berkecambah dan berkembang menjadi generasi gametofit. Generasi gametofit ditandai dengan adanya protolium.
Di dalam protaium terdapat organ reproduksi seksual, baik berupa arkegonium anteridium.  Kedua ogan produksi tersebut terdapat di permukaan bawah protalium.
Dengan demikian, jelaslah bahwa generasi sporofit pada tumbuhan paku lebih domonan daripada generasi gametofit. Generasi sporofit umumnya memiliki ukuran tubuh yang besar dan dapat hidup menahun. Sebaliknya, generasi gametofitnya berukuran kecil dan berumur pendek.
         
C.  Klasifikasi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku dikelompokan dalam empat divisi,           yaitu ;

a.  Divisi psilotophyta
     Psilotophyta tergolong tumbuhan paku tertua dengan susunan tubuh paling primitif. Tumbuhnya tidak memiliki daun dan akar sejati. Psilotophyta hanya memiliki rizom yang dilengkapi dengan rizoid, contohnya Psilotum.

b.  Divisi Lycopodophyta
      Lycopodophyta telah memikili akar dan daun sejati, contohnya Lycopodium dan Slaginella. Lycopodium atau paku kawat termasuk paku homospora. Berbeda dengan paku kawat, Selaginella atau paku rane termasuk paku heterospora.

c.  Divisi Equisetophyta
      Contoh anggota Equisetophyta yang terkenal adalah Equisetum. Tubuh Equisetum kebanyakan berukuran tinggi kurang 1 meter serta memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang paku tersebut berongga dan beruas-ruas.



d.  Divisi Pterophyta
      Pterophyta sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Di  daerah tropis, batang tmbuhan paku tersebut biasanya muncul ke permukaan tanah terbentuk seperti belelei atau tiang. Di daerah beriklim sedang, batang  biasanya berada di dalam tanah sehingga yang tampak dominan adalah daunnya yang tipis dan lebar.


D.  Peranan Tumbuhan Paku

  Berikut ini beberapa manfaat paku dalam kehidupan.
1)    Fosil tumbuhan paku purba merupakan bahan utama untuk pembentukan batu bara.
2)     Bahan dasar untuk pembuatan obat-obatan. Misalnya, paku kawat untuk obat kulit, batuk, dan bisul; paku
3)    Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata yang hidup di sawah-sawah. Jenis paku tersebut biasa bersimbiosis dengan Anabaena azollae, yaitu sianobakteri fiksasi N2 bebas di udara.
4)    Bahan makanan (terutama sebagai sayuran), misalna semanggi.
5)    Sebagai tanaman hias, misalnya paku sarang burung,  suplir, dan paku rane.




3.               Tumbuhan Berbiji [Spermstophyta]
      Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan yang paling sukses hidupnya di bumi. Tumbuhan tersebut dapat ditemukan di berbagai habitat.
a.Ciri-ciri Tumbuhan Berbiji
      Tumbuhan berbiji memiiki akar, batang, daan daun sejati yang dilengkapi pembuluh angkut (xilem dan floem). Ciri utama tumbuhan tersebut adalah dapat menghasilkan biji. Di dalam biji biasanya tersimpan embrio beserta cadangan makanan. Embrio tersebut dilindungi oleh kulit biji yang kuat sehingga tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak sesuai.

B.Klasifikasi Tumbuhan Berbiji
      Speratophyta dapat dikelompokan menjadi dua kelompok utama, yaitu Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup).
1) Gymnospermae
A)ciri-ciri Gymospermae

(1) Memiliki biji yang terdapat dipermukaan sisik-sisik yang terbuka. Sisik-sisik tersebut berkumpul menjadi stobius (konus; runjung) berbentuk kerucut. Runjung berfungsi sebagai alat produksi.
(2) Xilem umumnya tidak dilengkapi oleh pembuluh kayu, melainkan trakeid (sel xilem yang memanjang dan kedua ujungnya runcing). Tipe berkas pembuluh angkut umumnya kolateral terbuka.
(3) Sebagian besar perdu, semak, dan pohon. Daun yang dimiliki biasanya kaku.
(4) Berumah satu atau dua. Berumah satu berarti dalam satu pohon terdapat runjung jantang dan betina, misalnya pinus.

B) Daur Hidup Gymnospermae

 Daur hidup gymnosperma menunjukan persamaan dengan paku heterospora. Pada generasi sporofit, gimnosperma menghasilkan mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi gametofit jantan, yaitu mikrogametofit yang berisi serbuk sari. Adapun megaspora berkembang menjadi gametofit betina, yaitu megagametofit.

                      C) Klasifikasi Gymnospermae

Gimnosperma dapat dikelompokan menjadi lima devisi,  yaitu;
(1) Divisi Cycadophyta (Tumbuhan Sikas)
Sikas memiliki daun yang besar seperti daun tumbuhan palem. Daam satu pohon hanya memiliki runjung jantan saja atau runjung betina saja (berumah dua).


(2) Devisi Ginkgophyta
Spesial divisi ginkgophyta yang masih tersisa adalah Ginkgobiloba. Tumbuhan asli Tiongkok tersebut memiliki tangkai daun yang tersusun seperti kipas.

(3) Devisi Gnetophyta
Pada umumnya, anggota gnetophyta berupa pohon dengan banyak cabang, berdaun tunggal,  dan memiliki bunganya majemuk.

(4) Divisi Pinophyta (Tumbuhan Konifer)
Konifer memiliki daun berbentuk jarum dan sealu berwarna hijau sepanjang tahun. Kelompok tumbuhan ini merupakan gimnosperma yang paling banyak kita jumpai saat ini.


2) Angiospermae
Tumbuhan angiosperma atau tumbuhan berbiji tertutup sangat berkembang dan menjadi dominan pada era Kenozoikum

A)     Ciri-ciri Angiospermae

Struktur reproduksi agiosperma berbeda dengan gimnosperma. Struktur reproduksi agiosperma sudah dilengkapi dengan perhiasan bunga. Ovul (bakal biji) terlindung di dalam sporofit (daun buah).

Bunga agiosperma umumnya hermafrodit, memiliki alat kelamin jantan (disebut benang sari) dan betina (disebut putik). Perhiasan bunga terdiri kelopak dan mahkota.

Benang sari tersusun dari kepala sari dan tangkai sari. Putik (stilus) terdiri atas kepala putik, tangkai atas putik dan bakal buah. Putik dapat terdiri atas satu atau beberapa daun buah (karpel). Karpel merupakan organ yang menghasilkan bakal biji.

B) Daur Hidup Angiospermae

Gametofit betina dihasilkan melalui pembelahan inti kandung lembaga primer di dalam bakal biji, terdiri atas sel telur (haploid), sel sinergid (haploid), dan inti kandung lembaga sekunder (diploid). Gametofit jantan terbentuk di dalam kantong sari. Dalam kantong tersebut, mikrospora mengalami pembelahan inti membentuk serbuk sari yang di dalamnya mengandung gametofit jantan.

C)  Klasifikasi Angiospermae

Berdasarkan jumlah keping biji, agiosperma dibedakan menjadi kelas Monocotyledonea (monokotil; berkeping biji satu) dan kelas Dicotyledoneae (dikotil; berkeping biji dua).

                       
C.Peranan Tumbuhan Berbiji
Beberapa manfaat yang diperoleh dari tumbuhan berbiji adalah sebagai berikut :

1)    Sebagai bahan pangan, misalnya padi, jagung, kentang, (Phaseous vulgaris), dan pepaya (Carica papaya).
2)    Sebagai bahan papan, misalnya bambu (Bambusa spinosa), jati (Tectona grandis), dan merantai.
3)    Sebagai bahan sandang, misalnya kapas (Gossipium obtusifolium), dan rami (Bohmeria sp.).
4)    Sebagai bahan rempah dan obat-obatan, lada (Piper ningrum), kunyit (Curcuma domestica), jahe, dan kina (Cinchona succirubra).
5)    Sebagai tanaman hias, misalnya bunga sepatu, mawar (Rosa hibrida), dan anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis).
Sebagai bahan indusri (Kertas, mebel, dan karet), misalnya meranti, pinus, dan rotan (Calamus).

Kiat - Kiat Menghadapi Globalisasi

PENGERTIAN GLOBALISASI

G

LOBALISASI adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan ketertarikan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk bentuk interaksi yang lain sehingga batas batas suatu negara menjadi bias. Kata GLOBALISASI diambil dari kata global. yang maknanya ialah universal.

CIRI CIRI BERKEMBANGNYA GLOBALISASI
1. Perubahan dalam konstantin ruang dan waktu, maksudnya berkembangnya barang barang seperti HP, televisi satelit, dan internet menunjukan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepat.
2. Pasar dan produksi ekonomi di negara negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional.
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa, maksudnya saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
4. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional, dll.

nah, setelah mengetahui pengertian dan ciri ciri berkembangnya globalisasi barulah kita membicarakan tentang Bagaimana cara menghadapi era globalisasi ?. Inilah tips tipsnya .

CARA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
1. Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan kepribadian bangsa.
2. Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
3. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara negara maju.
4. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK
5. dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME.
6. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam       negeri.
7. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
8. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai

Rabu, 10 Februari 2016

Pemetaan Masalah Sosial

MASALAH SOSIAL

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.ada bermacam” masalah sosial di bagi menjadi  4 jenis masalah , yaitu  :

 1. Faktor Ekonomi
   Faktor ekonomi merupakan faktor terbesar penyebab terjadinya masalah sosial. Krisis global dan PHK mulai terjadi di berbagai tempat dan dapat memicu tindak kriminal. Masalah tersebut didorong adanya ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, misalnya pengangguran, anak jalanan, dan lain lain.
   2. Faktor Budaya
   Masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya dipicu karena adanya ketidaksesuaian pelaksanaan nilai, norma, dan kepentingan sosial akibat adanya proses perubahan sosial dan pola masyarakat heterogen / multikultural. Contoh masalah ini seperti, kenakalan remaja, konflik antarsuku, diskriminasi gender, dan bahkan pengakuan hak milik kebudayaan lintas negara.
   Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah sosial yang disebabkan oleh faktor budaya. Masalah sosial ini, sulit dihilangkan karena remaja suka mencoba hal - hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba.
   3. Faktor Biologis
   Masalah ini dapat timbul akibat adanya ketidaksesuaian keadaan lingkungan yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan kondisi biologis masyarakat, seperti adanya wabah penyakit menular, virus penyakit baru, dan makanan beracun. Penyakit menular dapat menimbulkan masalah sosial jika penyakit tersebut sudah menyebar di suatu wilayah.
   4. Faktor Psikologis
   Aliran sesat banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran sesat masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini. Selain aliran sesat, faktor psikologis yang menjadi faktor timbulnya masalah sosial yaitu sakit jiwa, lemah ingatan, sukar menyesuaikan diri, dan lain - lain.

Sedangkan menurut Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Namun yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah sosial atau bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui suatu entitas. Dan tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang terjadi (Coleman dan Cresey, 1987).
Dan untuk memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark (1975) membagi masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
1.Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
2.Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
3.Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Tawuran merupakan masalah sosial yang ada di masyarakat baik itu diperkotaan atau di pedesaan sekalipun. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan dari tawuran tersebut seperti banyak terjadi kerusakan, rasa tidak aman, kematian dan sebagainya. Namun tetap saja banyak pelaku tawuran yang seakan tidak peduli bahkan merasa bahwa tawuran merupakan jalan keluar untuk mengatasi setiap masalah. Tawuran juga bisa dikatakan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam melakukan transmisi budaya juga dapat menyebabkan permasalahan sosial.
Faktor yang menyebab masalah – masalah  sosial
1.      Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tindakan sosial
2.      Sumber dari permasalahan sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial
3.      Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya
4.      Permasalahan sosial yang nyata dan masalah sosial tersembunyi
5.      Perhatian masyarakat dan masalah sosial
6.      Sistem nilai dan perbaikan suatu permasalahan sosial

  Saya bertempat tinggal di Kelurahan Bintara , Kecamatan Bekasi Barat. Masalah yang ada di wilayah saya kebanyakan masalah anak” remaja yg bergaul dengan bebas  , dan berbuat seenaknya.
Masalah 1
Di setiap saya pulang dari ngampus / main saya selalu meliat anak-anak remaja lagi berkumpul dengan wanita-wanita yg sepantaran pada jam 23:00 , mereka berbuat sesuatu yang tidak wajar seperti mabuk-mabukan / meroko 1 batang di gilir-gilir, dan berbuat seenaknya tanpa peduli lingkungan / orang lain yang melihatnya. Mereka tidak berfikir bagaimana / apa yang akan terjadi nantinya , saya cuma melihat dan menasehati merekan tapi mereka mendengarkan saya.
  Saya harap orang-orang yang lebih tua dari mereka menangkap / memberita dengan cara yang semestinya .
Masalah 2
Adalagi masaah yaitu tentang kejahatan kendaraan di jalan maupun di parkir di depan rumah, kita sebut saja Begal dan Pencuri kendaraan , mereka ini menyusahkan masyarakat , mereka tidak hanya mengambil kendaraan sangkorban tetapi juga menghabisi sangkorban begal tersebut, kasihan keluarga sangkorban tersebut jika iya kepala keluarga keluarganya akan menderita. Ada pula pencuri kendaraan mereka meresahkan masyarakat , tetapi masyarakat akan menjadi waspada akan adanya pencuri-pencuri ini .
  Saya selaku masyarakat di wilayah saya saran saya kita sesama manusia saling menjaga dan saling mengasihi , dan RT setempat harus menggerakan setiap warganya untuk waspada.
JIKA, ada kesalahan dalam berkata-kata ataupun dalam bahasa Mohon di maafkan karna saya juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.

TERIMAKASIH